12/3/10

Misi tarbiyah perubahan

Misi tarbiyah perubahan : (pohon jasa baik rakan-rakan untuk sama-sama mentadaburi ayat-ayat dibawah)



Ada beberapa misi tarbiyah yang harus dipahami, bukan sekadar ngaji atau thalabul ilmi, tetapi lebih dari itu. Ia adalah sebuah perintis yang besar untuk projek yang lebih besar … “ The great project” . Rancangan untuk melaksanakan satu perubahan besar.

1) Halaqah adalah sarana pembentukan keperibadian Muslim yang sempurna untuk memenuhi tuntutan dunia dan akhirat

( Q.s al- Qashash (28) : 77 )

“ Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerosakan”

Yakni peribadi muslim yang integral dan kaffah
( Q.s al Baqarah (2): 208)

“Wahai orang-orang yang beriman ! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan , dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu”

Dan (Q.s Ibrahim (14) 24-25)

“ Tidakkah kamu memerhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik , akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit”

“(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizinTuhan-nya . Dan Allah membuat perumpaan itu agar manusia selalu beringat”


2) Menimbulkan kesedaran akan adanya aliran-aliran yang memusuhi dan langkah yang bersifat “pemulihan dan kesedaran perlu diambil”



( Q.s. al- Baqarah (2) : 120, 217)

“ Dan orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan rela kepadamu ( Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (petunjuk yang sebenarnya) . “Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak aka nada bagimu pelindung dan penolong dari Allah”



“Mereka bertanya kepadamu ( Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar, Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada- Nya, ( menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan . Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamu , jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dan dari agamanya , lalu dia mati dalam kekafiran , maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat dan mereka itulah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya.”

( Q.s. at- Taubah (9) : 33)

“ Dia lah yang telah mengutus Rasul- Nya dengan petunjuk (Al Quran ) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama , walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”

3 ) Memberikan investatsi dan saham dalam menggali potensi kebaikan dan kesalihan peribadi muslim serta memanfaatkanya untuk kepentingan Islam
( Q.s. al- ‘Ashr :1-3)


Demi masa “
“ Sungguh manusia berada dalam kerugian”
“ Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”



4) Mengikis unsur-unsur yang buruk yang ada dalam peribadi Muslim , yakni dengan menegakkan bendera kalimah thaiyibah
Laa ilaaha illahaah dalam jiwa”…







5) Merealisasikan makna ‘izzah’ dan ‘i’tiaz’ peribadi muslim dengan Islam yang menghantarkan untuk beriltizam dengan adab-adab Islam



( Q.s. al- Munaafiquun (63) :8)

“Katakanlah, “ Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya , ia pasti menemui kamu , kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata , lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”

Begitu juga surah-surah seperti al-Hujurat ( tentang adab dan etika muslim),
an- Nuur ( tentang keluarga muslim)


6) Merealisasikan nilai-nilai komitmen dengan jamaah dan tujuaanya . Yakni membentuk komitmen amal jamai dan system jamaah secara sistematik, melalui taaruf , tafahum dan takaful.


( Q.s. al- Fath ( 48) :10)


“Bahawa orang-orang yang berjanji setia padamu ( Muhammad), sesunguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah . Tangan Allah diatas tangan-tangan mereka , maka barangsiapa melanggar janji , maka sesungguhnya dia melanggar janji atas (janji) sendiri ; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah , maka Dia akan memberinya pahala yang besar.”


7) Mempelajari masalah-masalah yang berlaku dalam dakwah, termasuk masalah-masalah yang berlaku di kalangan kader-kader dakwah . Sesuatu perlu dilakukan termasuk berusaha untuk meng’ilajnya, memberikan antisipasi, solusi dan buah idea yang bernas.



( Q.s. ath- thalaaq ( 65) :2-3) (@ ayat seribu dinar)

“……. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,”

Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu.”


8) Melakukan pemahaman yang mendalam terhadap dakwah dan harakah pada peribadi seorang muslim, sehingga menjadi muharrik dakwah. ( Orang yang senantiasa aktif dalam dakwah dan mempunyai seribu satu cara berkesan untuk menyebarkan dakwah islamiah)



( Q.s. an- Nahl (16) :125)

“ Serulah (manusia ) kepada jalan Tuhan- mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”

( Q.s. ali- ‘imran (3) :104, 110 146)

“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan dan menyuruh (berbuat) yang maaruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang yang beruntung”



Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia ( karena) kamu menyuruh (berbuat) yang maaruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli kitab beriman itu lebih baik bagi mereka . Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakkan mereka adalah orang yang fasik”


“ Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah kerana bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”


( Q.s. Yusuf (12) :108 )

“ Katakanlah (Muhammad) , “ Ini lah jalanku , aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin , Maha Suci Allah , dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik”

( Q.s. Fushshilat (41) :33 )

“ Dan siapakah yang lebih baik perkataanya bagi orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata “Sungguh, aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri) “


9) Pendalaman terhadap erti dan aplikasi pengurusan dan pelaksanaan dakwah ( tanzhim). Diri perlu selalu dimuhasabah dan menjadikan nabi Muhammad s.a.w sebagai suri teladan yang terbaik. Caranya adalah dengan senantiasa merencana dan aktif merealisasikan tujuan
( be smart) .. seperti dianjurkan Allah dalam :




( Q.s. al -hasyr (59) :18 )

“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) , dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”



( Q.s. Al- ankabuut (29) :69 )

“ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sungguh Allah beserta orang-orang yang berbuat baik”

( Q.s. al-mulk(67) :2 )

“Yang menciptakan mati dan hidup , untuk menguji kamu siapa yang lebih baik amalnya, Dan Dia Maha perkasa, Maha pengampun,”


10) Memperdalam makna dan erti ukhuwah dan kepentingannya secara nyata, mulai dari salamatush shadr hingga itsar (berlapang dada) sebagai puncak ukhuwah. Mari kita lihat dan mempraktikkan dalam kehidupan seperti yang dilakukan Nabi s.a.w dan para sahabat.



( Q.s. al-Hasyr (59) :7-9 )


11) Melatih tabiyah dzatiyah , pembinaan , pembelajaran dan pengembangan diri pada setiap peribadi Muslim. Yakni adanya pengetahuan , kemahuan dan peningkatan kemampuan untuk belajar menjadi besar dengan cara yang benar. Seperti sahabat baginda S.A.W, Mush’ab bin Umair yg jauh dari Nabi, tetapi rajin dan aktif mengambil informasi dan inspirasi dari para sahabt yang pulang pergi menemui Nabi s.aw.

Akhlak Mulia 1



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...